Selasa, 16 Agustus 2011

Terjangkit Kolesterol

Tanda dan Gejala Kolesterol Tinggi

Sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Meskipun demikian rasa sakit kepala dan pegal-pegal tidak selalu menjadi tanda bahwa seorang penderita memiliki kolesterol tinggi karena hal tersebut  bukan  gejala dan tanda yang spesifik. Namun biasanya penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterol) diketahui setelah dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau penyakit stroke.

Ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias kolesterol jahat yang menyebabkan plak di pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh untuk mengolah vitamin yang larut di dalam lemak.
Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh. Lemak jenuh biasanya ditemukan di produk hewani, misalnya daging, susu, krim, mentega, dan keju. Ada juga lemak jenuh yang berasal dari nabati misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati.
Namun banyak juga makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif menurunkan kadar kolesterol.
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai dan turunannya, alias kedelai yang sudah diolah misalnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan kolesterol bila diolah dengan sembarangan. Misalnya, digoreng dengan minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan minyak goreng adalah sumber lemak jenuh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.
2. Kacang-kacangan
Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
3. Ikan Salmon
Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna, trout, sarden, makerel, dan hering juga baik.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
5. Bawang Putih
Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina.
Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.
Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
6. Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
7. Margarin
Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji bunga kanola
8. Mede, Almon, dan Kenari
Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung.
Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang terkait erat dengan kesehatan jantung. Sayangnya, seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi, jangan rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.
9. Teh
Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
10. Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi.
Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya.

Semoga bermanfaat!!!

Senin, 15 Agustus 2011

Psikologi Individual Alfred Adler


PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

Tentang

PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER


Oleh :
1.     FRISCHA MEIVILONA YENDI                              04164 / 2008
2.     MULIA BETRIANI                                                   93495 / 2009
3.     DESRA ESOFITA                                                     07367 / 2008
2.  YOSHI RESTU                                                          04221 / 2008
3.  NOVA FATLIMA                                                     04234 / 2008
4.  REFLANI HARSON                                                 01312 / 2008
5.  WIDIA FEBRI N                                                       88086 / 2007
6.  SRI SUSANTI                                                            88074 / 2007
7.  DONY DARMA SAGITA                                       01313 / 2008
8.  KHAIRUNISA                                                           83225 / 2007
9.  RIKI AGUSPA                                                           88045 / 2007
 
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010




PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER

 A.   RIWAYAT SINGKAT ADLER
Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) Ia adalah seorang Yahudi yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah pada saat itu. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam.

Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Adler juga tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud kemudian meninggalkan kelompok diskusinya bersama Freud. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud. Pada tahun 1911, Adler mendirikan sekolah sendiri aliran baru yang diberi nama Individual Psychologic (Psikologi Invidual).

Sejak tahun 1935 Adler menetap di Amerika Serikat, di sana ia melanjutkan prakteknya sebagai ahli penyakit syaraf dan juga menjadi guru besar dalam psikologi media di Long Island College of Medicine. Ia wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia) saat dalam perjalanan keliling untuk memberikan pemahaman melalui ceramah.


B. POKOK-POKOK TEORI ADLER
Teori Adler dapat difahami lewat pengertian pokok yang dipergunakannya untuk membahas kepribadian. Adapun teori-teori Adler adalah sebagai berikut :

1.    Individualitas
Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat pribadi manusia. Menurutnya setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, serta nilai-nilai yang khas. Tiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual.

2.    Finalisme Semu
Finalisme adalah suatu paham yang meyakini dan memercayai adanya finalitas (tujuan) dari segala fenomena yang dijumpai. Bagi seseorang dengan pikiran finalis, kenyataan yang dijumpai terlebih doktrin atau ideologi yang diyakini, dapat mengantarkannya pada tujuan tertentu. Finalisme fiktif atau semu diartikan sebagai cita-cita yang tidak mungkin direalisasikan, tetapi merupakan pelecut yang sungguh-sungguh nyata ke arah perjuangan manusia.

Sehabis memisahkan diri dari Freud, Adler lalu sangat dipengaruhi oleh filsafat “seakan‑akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger dalam bukunya yang berjudul Die Philosophie des Als-Ob (1911). Vaihinger mengemukakan bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita‑cita atau pikiran yang semata‑mata bersifat semu, yang tidak ada buktinya atau pasangannya dalam realitas. Gambaran‑gambaran semu yang demikian itu misalnya: “Semua manusia ditakdirkan sama”, “Kejujuran adalah politik yang paling baik”, “tujuan mengesahkan alat”, dan sebagainya. Gambaran‑gambaran semu itu memungkinkan manusia untuk menghadapi realitas dengan lebih baik. Gambaran‑gambaran semu tersebut adalah praduga-praduga penolong, yang apabila kegunaannya sudah tidak ada lagi lalu dapat dibuang.

Adler mengambil ajaran filsafat positivisme idealistis yang bersifat pragmatis itu dan disesuaikannya dengan pendapatnya sendiri. Di dalam filsafat Vaihinger itu Adler menemukan pengganti determinisme historis Freud yang menekankan faktor konstitusional serta pengalaman masa kanak‑kanak; Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan‑harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman‑pengalaman masa lampaunya.

Tiap orang mempunyai Leitlenie, yaitu rancangan hidup rahasia yang tak disadari, yang diperjuangkannya terhadap segala rintangan. Tujuan yang ingin dikejar manusia itu mungkin hanya suatu fiksi, yaitu suatu cita‑cita yang tak mungkin direalisasikan, namun kendatipun demikian merupakan pelecut yang nyata bagi usaha manusia, dan karenanya juga merupakan sumber keterangan bagi tingkah lakunya. Menurut Adler orang yang normal dapat membebaskan diri akhimya, dari fiksi ini, sedang orang yang neurotis tidak.

3.    Dorongan Pokok Manusia
Di dalam diri manusia terdapat 2 dorongan pokok, yang mendorong serta melatarbelakangi, segala tingkah laku yaitu :
a.  Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak, yang mengabdi kepada masyarakat.
b. Dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri.

Kedua dorongan tersebut ada dalam diri orang berbanding terbalik sesamanya, artinya makin besar keakuan berarti makin kecil kemasyarakatan dan sebaliknya. Orang yang bersifat keakuan akan menilai segala sesuatu atas dasar sejauhmana hal yang dihadapi itu berguna bagi usahanya untuk mengejar idealnya/kepentingan keakuan. Sedangkan orang yang bersifat kemasyarakatan akan meninjaunya dari segi kemajuan kemanusiaan (sesama manusia).

4.    Konsep Rendah Diri dan Kompensasi
Sejak dia menjadi dokter, Adler telah menaruh perhatian terhadap fungsi-fungsi jasmani yang kurang sempurna. Adler memperluas pendapatnya tentang rasa rendah diri yang mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subjektif, ataupun karena jasmani yang kurang sempurna.

Adler berpendapat bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu pertanda ketidaknormalan, melainkan justru merupakan pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia. Bagi Adler, tujuan manusia bukanlah mendapatkan kenikmatan, akan tetapi mencapai kesempurnaan.

Pada mulanya Adler mementingkan dorongan keakuan masalah rendah diri dan usaha menjadi superior, karena itu ia mendapat banyak kecaman dan akhirnya meluas pendapatnya dan mencakup juga dorongan kemasyarakatan dalam bentuk konkritnya, dorongan ini misalnya : berwujud kooperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri dengan kelompok dan sebagainya.

5. Gaya Hidup dan Diri Kreatif
Gaya hidup adalah pengertian yang sentral dalam teori Adler, tetapi juga pengertian yang paling sukar dijelaskan. Gaya hidup ini adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang. Inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang. Tiap orang mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencapai superioritas, tapi cara untuk mengejar tujuan itu berbeda-beda.

Diri kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Inilah yang mengantarai antara perangsang yang dihadapi individu dengan response yang dilakukannya. Diri yang kreatif inilah yang member arti kepada hidup, yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.

     6.  Penilaian Diri Individu
          Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial.

          Manusia tidak semata-mata bertujuan untuk memuaskan dorongan-dorongan seksualnya, tetapi secara jelas juga termotivasi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, pemenuhan kebutuhan untuk mencapai sesuatu.




SUMBER BACAAN

Erick, Counseling. 2010. Teori Psikologi Individual. http://www.erickyolanda.co.cc/2010/06/teori-psikologi-individual.html, diakses pada 12 Juli 2010 pukul 05.29 WIB
 Hambali, Radea Juli A. 2010.  Membela Cinta, Melawan Terorisme. http://www.sunangunungdjati.com/blog/?p=4049, diakses pada 10 Juli 2010 pukul 06.48 WIB
 Hasibuan, P. Erianto. 2007. Teori Psikoanalitis Adler. http://eriantohasibuan.blogspot.com/2007/12/teori-psikoanalitis-adler.html, diakses pada 10 Juli 2010 pukul 05.37 WIB

 Sujanto, Agus dkk. 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara

 Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Wawasan Tentang Filsafat Pendidikan


FILSAFAT PENDIDIKAN Tentang WAWASAN TENTANG FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing :
Drs. ISMAEL MUDAR, M.Si



Oleh Kelompok 3 :
1. FRISCHA MEIVILONA YENDI 04164/2008
2. WISMA ARORA 04246/2008
3. MERRY KRISTIANI 04206/2008


BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009




WAWASAN DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN


A. PENGERTIAN
Ajaran filsafat yang komprehensif itu telah menduduki status yang tinggi dalam kehidupan kebudayaan manusia, yakni sebagai ideologi suatu bangsa dan Negara. Seluruh aspek kehidupan suatu bangsa diilhami dan berpedoman ajaran-ajaran filsafat bangsa itu. Dengan demikian kehidupan social, politik, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan, bahkan kesadaran atas nilai-nilai hukum dan moral bersumber atas ajaran filsafat itu.

Bidang ilmu pendidikan dengan berbagai cabang-cabangnya merupakan landasan ilmiah bagi pelaksanaan pendidikan, yang terus berkembang secara dinamis. Sedangkan filsafat pendidikan sesuai dengan peranannya, merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan. Kedua bidang diatas harus menjadi pengetahuan dasar (basic knowledge) bagi setiap pelaksana pendidikan, apakah ia guru ataukah sarjana pendidikan. Membekali mereka dengan pengetahuan dimaksud diatas berarti memberikan dasar yang kuat bagi suksesnya profesi mereka.

Pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli, yaitu :
1. Menurut Omar Al Thoumy Al Syarbani, filsafat pendidikan adalah sebagai aktifitas pemikiran yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
2. Menurut Kil Petrik, filsafat pendidikan adalah menyelidiki perbandingan pengaruh dari filsafat yang bersaingan daalm proses pendidikan dan pembinaan watak.
3. Menurut Ali Saifullah dalam bukunya “Antara Filsafat dan Pendidikan, filsafat pendidikan adalah sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatannya pada dua fungsi atas normatif ilmiah, yaitu :
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan dan pengajaran termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan Negara.


B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup filsafat pendidikan secara umum, yaitu :
 Cosmologi, yaitu pemikiran yang berhubungan dengan semesta waktu dan ruang, kenyataan hidup manusia sebagi ciptaan Tuhan, serta proses kejadian perkembangan hidup manusia.
 Ontologi, yaitu pemikiran tentang masalah asal kejadian alam semesta darimana asalnya dan bagaimana proses penciptaannya dan kemana akhirnya.
 Axiologi, yaitu suatu pemikiran tentang masalah nilai-nilai.

Secara mikro (khusus) yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan adalah :
1. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan(The Neture of Education).
2. Merumuskan sifat hakikat manusia,sebagai subjek dan objek pendidikan(The Nature of Man).
3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat,filsafat pendidikan,agama dan kebudayaan.
4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan.
5. Merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideologi), filsafat pendidikan, politik pendidikan (sistem pendidikan).
6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan (Tim Dosen IKIP Malang:65).

Dari uraian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakekat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana dengan tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.


C. OBYEK
Salah satu konsep pendidikan adalah menggambarkan pendidikan sebagai suatu bantuan pendidikan yang membuat objek didik menjadi dewasa. Kegiatan pendidikan akan berhenti jika kemampuan untuk mengadakan pilihan serta mempertanggungjawabkan perbuatan, kemampuan untuk mengadakan pilihan dan tingkah laku mandiri telah tercapai. Daalm upaya pembinaan kearah pengertian pendidikan secara luas, maka individu dididik harus dijadikan sebagai subjek didik sekaligus sebagai objek didik.

Manusia yang belum dewasa dalam proses perkembangan kepribadiannya maupun proses kematangan disebut objek.

Hakikat manusia sebagai subjek didik mengandung pendidikan sebagai berikut :
1. Bahwa sebagai subjek didik, manusia bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.
2. Sebagai subjek didik, manusia mempunyai potensi baik fisik maupun psikis yang berbeda-beda masing-masing subjek unsure yang unik.
3. sebagai subjek didik, pada dasarnya manusia merupakan insane yang aktif menghadapi lingkungan hidup.


Ada beberapa objek dalam filsafat pendidikan, yaitu:
 Objek materi filsafat, yaitu segaal sesuatu yang ada dan mungkin ada yang material maupun yang non material, abstrak, dan psikis.
 Objek formal, yaitu menyelidiki segaal sesuatu untuk mengerti hakikat sedalam-dalamnya.


D. PERANAN DAN FUNGSI FILSAFAT PENDIDIKAN
Fungsi filsafat pendidikan menurut Brubacher secara terperinci, yaitu :
1. Fungsi Spekulatif
 Filsafat pendidikan berusaha mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan mencoba merumuskannya dalam suatu gambaran pokok sebagai pelengkap bagi data-data yang telah ada dalam segi ilmiah. Filsafat pendidikan berusaha mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan antar hubungannya dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendidikan.
2. Fungsi Normatif
 Sebagai penentu arah, pedoman untuk apa pendidikan itu. Asas ini tersimpul dalam tujuan pendidikan, jenis masyarakat, apa yang ideal yang akan kita bina. Fungsi normative juga sebagai proses penemuan norma-norma kehidupan yang bersumber pada dasar-dasar filsafat yang dimilikinya.
3. Fungsi Kritik
 Memberi dasar bagi pengertian kritis-rasional dalam pertimbangan dan menafsirkan data-data ilmiah. Fungsi kritik berarti pula analisis dan komparatif atas sesuatu, untuk mendapat kesimpulan.
4. Fungsi Teori bagi Praktek
 Semua ide, konsepsi, analisa, dan kesimpulan-kesimpulan filsafat pendidikan adalah berfungsi teori. Dan teori ini adalah dasar bagi pelaksanaan atau praktek pendidikan.
5. Fungsi Integratif
 Fungsi integrative filsafat pendidikan adalah wajar, yaitu sebagai pemandu fungsional semua nilai dan asas normatif dalam ilmu kependidikan.

Filsafat pendidikan berperan dalam memberikan pengertian dan menjadi pedoman bagi manusia dalam usaha memahami hakikat sesuatu. Ajaran filsafat telah membantu memberikan jawaban-jawaban atas problem-problem dasar dalam alam pikiran dan alam kehidupan manusia, telah memberikan kepuasan spiritual yang dijadikan pedoman dalam berpikir.

Tujuan filsafat pendidikan adalah mencari hakikat kebenaran baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian). Manfaat mempelajari ilmu filsafat pendidikan adalah agar melatih berpikir serius, mampu mehami filsafat, dapat menjadi filosof, dan menjadi warga Negara yang baik.



SUMBER BACAAN


Noor Syam, Mohammad. 1986. Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila. Surabaya : Usaha Nasional

Jalaluddin dan Abdullah. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta Selatan : Radar Jaya Pratama Jakarta

Rama Yulis, dkk. 2002. Filsafat Pendidikan. Padang : Quantum Press

Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara

Zuhairini, dkk. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara

Kamis, 04 Agustus 2011

Perlu nggak sich sayuran dimasak???

Perlu nggak sich sayuran dimasak???

Hm, perlu nggak perlu sich. Tergantung sama jenis sayurannya.
Orang-orang sering terpecah pada dua pendapat. Pendapat yang pertama bilang nggak perlu, soalnya kandungan nutrisi dalam sayuran bisa hilang kalau dimasak. Jadi, lebih baik dicuci bersih dengan air mengalir lalu makan mentah saja. Tapi disisi lain, orang-orang berpendapat kalau lebih baik dimasak untuk membunuh kuman-kuman atau za-zat berbahaya dari pupuk kimia dan pestisida yang banyak diberikan pada tanaman sayuran.

Nah, ada juga yang memasak sayuran itu berdasarkan kebiasaan yang diperoleh dari lingkungan. Kayak di Jepang sama Korea itu, sayuran kebanyakan dilahap mentah. Sedangkan di Indonesia kebanyakan dimasak dulu.

Oleh sebab itu, pada posting kali ini akan diberikan beberapa contoh sayuran yang
PERLU NGGAK PERLU DIMASAK...

1. Tomat
Ada ahli diet dari Food and nutrition Australia (CEK SENDIRI KEBENARANNYA), namanya Sharon Natoli yang bilang kalau tomat itu sebenarnya lebih baik dimasak dulu daripada dimakan mentah. Soalnya masih menurut beliau, pada saat proses memasak akan membantu memecah dinding sel tumbuhan, membuat nutrisi yang terkandung dalam tomat lebih mudah tersedia bagi sistem pencernaan.
Hohoho, tapi... ada tapinya nich! Menurut beliau juga, vitamin C yang terkandung dalam tomat (EMANGNYA TOMAT MENGANDUNG VITAMIN C???) bisa rusak saat dimasak karena kena panas... Jadi,,, ya,,, padu padankan saja...

2. Bayam
Wah, sayuran kesukaan saya ini...
Dalam Koran Tribun Jambi yang diterbitkan pada Minggu, 31 Juli 2011 (LIHAT SENDIRI ya...) dijelaskan kalau bayam ini memiliki kandungan kalsium yang tinggi (Hm, PANTESAN SI POPEYE SUKA ^_^). Nah, Selain itu, bayam punya kandungan oksalat yang bisa menghambat penyerapan kalsium ke tubuh (LHO KOK???). Kalau bayam dimasak, kandungan oksalatnya itu bisa berkurang dan yang lebih penting lagi proses pemasakan bayam dapat meningkatkan kandungan lutein, yakni anti opksidan yang sangat penting sebagai pelindung mata...
Wah, Bayam the best lah...

3. Brokoli
Kyak!!!
Sayuran yang satu ini bener2 banyak nutrisinya. Salah satunya sulforafane (BETUL NGGAK SICH TULISANNYA?), yaitu bahan kimia yang bertindak sebagai anti kanker. Wah, hebat ya... Hahahaha... Nah, kalau brokoli kita masak, bahan kimia itu bakal rusak. Oleh karena itu, paling baiknya brokoli dimakan mentah atau dikukus bentar,,, SEBENTAR SAJA...

4. Kubis
Kalo sayuran ini, mau dimasak atau nggak sama-sama baik untuk kesehatan. Asal jangan berlebihan...

5. Wortel
Ada sebuah penelitian di Amerika Serikat(Wuzzz,,, KAPAN BISA KESANA???), tepatnya di Arkansas yang menyimpulkan bahwa wortel ini lebih baik dimasak (SANGAT-SANGAT BAIK). Wortel yang sudah dimasak itu mengandung 34% antioksidan lebih banyak ketimbang mentah (BERAPA KALI LIPAT PERTAMBAHANNYA ya...). Selain itu, kandungan falkarinol, komponen dengan bahan antikanker juga akan lebih banyak...

Jadi, PERLU NGGAK SICH SAYURAN DIMASAK? Itu tergantung sama jenis sayurannya. Posting kali ini cuma 5 jenis yang bisa dipaparkan.
Semoga bermanfaat ya...